Pemanas inframerah tungsten dan tabung pemanas inframerah serat karbon memiliki banyak tempat serupa. Keduanya menggunakan tabung kuarsa untuk menyediakan lingkungan vakum atau gas inert di luar; Setelah listrik, keduanya memancarkan radiasi inframerah, melalui radiasi inframerah objek menjadi panas; Keduanya dapat dibuat menjadi berbagai bentuk tabung pemanas sesuai dengan gambar.
Perbedaannya adalah sebagai berikut:
Bahannya berbeda:
Elemen pemanas inframerah kawat tungsten menggunakan kawat tungsten. Kawat tungsten terutama digunakan sebagai kawat pemanas (filamen) pada lampu pijar dan lampu tungsten halogen. Filamen tungsten, yang digunakan sebagai berbagai luminer dalam bola lampu, juga membutuhkan sedikit kalium, silikon, dan aluminium oksida untuk dicampur ke dalam proses peleburan.
Elemen pemanas inframerah serat karbon memanaskan kabel dengan serat karbon. Serat karbon adalah sejenis bahan bukan logam, dengan sifat fisik dan kimia suhu yang sangat tinggi. Serat karbon terutama terdiri dari elemen karbon, sejenis serat khusus, kandungan karbonnya bervariasi dengan berbagai jenis, umumnya lebih dari 90 persen. Serat karbon memiliki karakteristik bahan karbon umum, seperti ketahanan suhu tinggi, ketahanan gesekan, listrik, konduksi panas dan ketahanan korosi.
Arus sesaat saat startup berbeda.Elemen pemanas inframerah kawat tungsten memiliki arus impak seketika, sedangkan elemen pemanas serat karbon tidak.
Hubungan antara resistivitas kawat tungsten dan suhu relatif besar, sehingga resistansi dingin elemen pemanas inframerah kawat tungsten dan resistansi kerja lebih besar. Ketika elemen pemanas dimulai, resistansi kawat pemanas relatif kecil, sehingga arus yang melewati sirkuit secara instan akan relatif besar.
Resistivitas serat karbon tidak terlalu bergantung pada suhu. Tahanan dingin serat karbon yang diukur di laboratorium universitas sekitar 45 persen lebih besar dari pada operasi normal. Terus terang, kekuatan tabung pemanas serat karbon kurang dari nilai saat dimulai
